Rabu, 19 Mei 2010

MENUNDA KERUSAKAN HATI DENGAN KUNYIT

Sebuah unsur yang ditemukan dalam kunyit atau curcumin dapat menunda kerusakan hati yang akhirnya akan menyebabkan pengerasan hati (sirosis).

Dalam studi yang dipublikasikan jurnal kesehatan di Gut, British Medical Journal, sejumlah ilmuwan Austria menemukan bahwa memberikan makanan yang mengandung unsur curcumin pada tikus mampu mengurangi jenis peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan, sumbatan dan luka pada sel hati.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa curcumin, yang memberikan warna kuning terang pada kunyit, memiliki antiradang dan antioksidan yang mungkin membantu melawan penyakit.

Sejumlah penelitian menunjukkan unsur itu dapat menekan tumor, kanker, dan orang yang mengonsumsi banyak kari mungkin cenderung tidak mudah terserang penyakit itu.

Tim riset Austria itu ingin mengetahui apakah curcumin dapat menunda kerusakan yang disebabkan oleh penyakit hati yang progresif, termasuk dua kondisi yang disebut "primary sclerosing cholangitis" (PSC) dan "primary biliary cirrhosis" (PBC).

Kedua kondisi itu, yang dapat disebabkan oleh kesalahan genetika atau penyakit autoimun, menyebabkan sistem pemipaan hati dari saluran empedu meradang, terluka dan tersumbat.

Hal itu dapat menyebabkan kerusakan jaringan utama serta tidak dapat dipulihkan dan akhirnya menjadi sirosis hati yang mematikan.

Tim yang dipimpin oleh Michael Trauner dari Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi pada Medical University Graz di Austria itu menganalisa contoh jaringan dan darah dari tikus yang menderita radang hati kronis sebelum dan setelah menambahkan curcumin pada makanan mereka selama empat atau delapan pekan.

Mereka menemukan bahwa makanan yang mengandung curcumin secara signifikan mengurangi sumbatan saluran empedu dan menekan kerusakan dan luka pada sel hati.

Meskipun riset itu baru pada tahap sangat dini, tetapi para ilmuwan itu mengatakan riset itu menunjukkan bahwa curcumin menjadikan "sejumlah bagian yang berbeda dari proses peradangan" sebagai sasaran dan dapat menawarkan "pengobatan menjanjikan pada masa depan."

Sementara itu, para peneliti AS mengatakan pada 2007 bahwa mereka menemukan curcumin mungkin dapat membantu menstimulasi sel sistem kekebalan pada penyakit Alzheimer.


EmoticonEmoticon